Jumat, 18 April 2014

BENTUK-BENTUK BELAJAR






Sebagai proses pembentukan dan atau modifikasi segala bentuk kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kegemaran dan sikap, maka belajar dapat terjadi kedalam beberapa bentu. menurut Muhibbin syah (2005), bentuk-bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses pembelajaran ada delapan, antara lain sebagai berikut:[1]
1.    Belajar abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara abstrak. Tujuannya adalah untk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstark diperlukan peranan akal yang kuat disamping penguasaan atas prinsip, konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini ialah belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi dan juga sebagian materi bidang studi agama seperti tauhid.

2.    Belajar keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar jenis ini misalnya belajar olahraga, music, menari, melukis memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama, seperti gerakan shalat, dan tata cara ibadah haji.

3.    Belajar sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.osial juga bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan member peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan proporsional. Bidang-bidang studi yang termasuk bahan belajar sosial antara  lain pelajaran PPKN dan agama.

4.    Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis,terataur dan teliti. tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kongnitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Untuk itu kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsif-perinsif belajar rasional dan generaslisasi serta insight amat diperlukan.
Dalam hal ini, hampir semua bidang studi dapat dijadikan sarana belajar dalam pemecahan masalah. Untuk keperluan ini, guru sangat dianjurkan menggunakan model strategi mengajar yang berorientasi pada cara pemecahan masalah.

5.    Belajar rasional
Belajar  rasional ialah belajar yang menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan sistematis. Tujuannya ialah untuk memperoleh berbagai kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah. Bidang-bidang studi yang dapat digunakan sebagai sarana belajar rasional sama dengan belajar pemecahan masalah. Bedanya, belajar rasional tidak memberikan tekanan khusus penggunaannya pada bidang eksakta. Artinya, bidang-bidang non eksakta pun dapat member efek yang sama dengan bidang studi eksakta dalam belajar rsional.

6.    Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri teladan, dan pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh  sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras secara kontekstual, serta selaras dengan norma dan tata nilai yang berlaku.

7.    Belajar apresiasi
Belajar afresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah efektif yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat. Terhadap nilai objek tertentu, misalnya apresiasi sastra, kerajinan tangan, kesenian, dan menggambar juga seni baca Al-Qur’an.
8.    Belajar pengetahuan
Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukann penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.


[1] Nyanyu Khodijah.Psikologi Pendidikan.(Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.2014).h.53-56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar