Sebagai proses pembentukan dan atau
modifikasi segala bentuk kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan
kegemaran dan sikap, maka belajar dapat terjadi kedalam beberapa bentu. menurut
Muhibbin syah (2005), bentuk-bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses
pembelajaran ada delapan, antara lain sebagai berikut:[1]
1. Belajar abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang
menggunakan cara-cara abstrak. Tujuannya adalah untk memperoleh pemahaman dan
pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang
abstark diperlukan peranan akal yang kuat disamping penguasaan atas prinsip,
konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini ialah belajar matematika,
kimia, kosmografi, astronomi dan juga sebagian materi bidang studi agama
seperti tauhid.
2. Belajar keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar
dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan
urat-urat syaraf. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan
jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan
teratur amat diperlukan. Termasuk belajar jenis ini misalnya belajar olahraga,
music, menari, melukis memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga sebagian
materi pelajaran agama, seperti gerakan shalat, dan tata cara ibadah haji.
3. Belajar sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah
belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah
tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan
masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah
kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.osial juga
bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan
member peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya
secara berimbang dan proporsional. Bidang-bidang studi yang termasuk bahan
belajar sosial antara lain pelajaran
PPKN dan agama.
4. Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya
adalah belajar menggunakan metode ilmiah atau berfikir secara sistematis,
logis,terataur dan teliti. tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan
kecakapan kongnitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas.
Untuk itu kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsif-perinsif
belajar rasional dan generaslisasi serta insight amat diperlukan.
Dalam hal ini, hampir semua bidang studi
dapat dijadikan sarana belajar dalam pemecahan masalah. Untuk keperluan ini,
guru sangat dianjurkan menggunakan model strategi mengajar yang berorientasi
pada cara pemecahan masalah.
5. Belajar rasional
Belajar rasional ialah belajar yang menggunakan
kemampuan berpikir secara logis dan sistematis. Tujuannya ialah untuk
memperoleh berbagai kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.
Jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah.
Bidang-bidang studi yang dapat digunakan sebagai sarana belajar rasional sama
dengan belajar pemecahan masalah. Bedanya, belajar rasional tidak memberikan
tekanan khusus penggunaannya pada bidang eksakta. Artinya, bidang-bidang non
eksakta pun dapat member efek yang sama dengan bidang studi eksakta dalam
belajar rsional.
6. Belajar kebiasaan
Belajar kebiasaan adalah proses
pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang
telah ada. Belajar kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri teladan, dan
pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa
memperoleh sikap-sikap dan
kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras secara
kontekstual, serta selaras dengan norma dan tata nilai yang berlaku.
7. Belajar apresiasi
Belajar afresiasi adalah belajar
mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.Tujuannya adalah agar
siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah efektif yang dalam hal ini
kemampuan menghargai secara tepat. Terhadap nilai objek tertentu, misalnya
apresiasi sastra, kerajinan tangan, kesenian, dan menggambar juga seni baca
Al-Qur’an.
8. Belajar pengetahuan
Belajar pengetahuan ialah belajar dengan
cara melakukann penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.
Tujuannya adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman
terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat
khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat-alat laboratorium
dan penelitian lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar