Selasa, 24 Februari 2015

ISLAM ADALAH SEGALANYA Berakhirnya bulan purnama kembali ke peraduannya. Saat itulah satu makna kehidupan kembali trurai menjadi setitik penentu dalam sejarah revolusi bulan. Ketika malam panjang menyapa taka da hal yang terpikirkan kecuali mengadalkan satu hal hidup adalah karunia tuhan untuk umatnya dimuka bumi maka kake tua berjunang menjalani rutinitas sebagai pemulung yang handal tanpa lelah demi anak tercinta

Minggu, 29 Juni 2014

USAHA DAN ENERGI


BAB I
PENDAHULUAN
A.  latar belakang
       Teori psikologi kongnitif menitik beratkan perhatiaan pada kepribadian dan psikologi sosial karena masing-masing manusia pada hakikatnya berada dimedan kekuatan yang bersifat psikologi medan inilah yang memberikan setiap individu untuk berinteraks.
B.  Tujuan
1.      Memulai dengan bacaan basmalah (p2)
2.      Mengidentifikasi teori psikologi kongnitif (c1)
3.      Dapat menghubungkan teori dengan kehidupan sehari-hari (p1)
4.      Dapat merumuskan perinsif psikologi dasar kongnitif (A3)

C.  Teori

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

       Perinsif  teori psikologi kongnitif yang menyatakan bahwa setiap orang dalam bertingkah laku dan dalam mengerjakan sesuatu senantiasa dipengaruhi
oleh tingkat-tingkat perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri. Jadi perkembangan kongnitif tergantung pada akomodasi. Oleh karena itu siswa akan diberikan areal baru yang belum diketahuai agar mereka bisa mengolah pengetahuannya[1].
         Contohnya, seorang remaja berusia 16 tahun ingin belajar mengenai bagaimana cara menggunakan computer dihari ulang tahunnya. Meskipun ia belum pernah memiliki pengalaman untuk menggunakannya, dari pengalaman dan pengamatan, ia mengetahui bahwa ia harus menekan tombol untuk menghidupkan computer itu dan memasukan CD-ROM ke dalam suatu celah. prilaku ini cocok dengan kerangka kerja konseptual yang ada. Namun ketika seorang remaja  tersebut sudah menyalakan computer terjadi kesalahan-kesahan penggunaan aplikasi, ini berarti remaja tersebut membutuhkan bimbingan baik untuk mengoprasikan computer tersebut.[2]
 

(www.google.com)
        Aspek psikologisnya menekankan pada hubungan antara orang dengan lingkungan psikologisnya secara bersamaan dan saling berhubungan secara timbal balik. tokoh-toko psikologi memberikan kontribusi pemikirannya terhadap perkembangan teori kongnitif yakni :
1.      Jerome Burner

 www.google.com
       Jerome Burner adalah seorang psikologi berkebangsaan amerika serikat. Menerapkan sebuah teori Discovery Learning Burner. Menurut burner dalam buku sugihartono dkk.(2007: 111) bahwa cara terbaik bagi seseorang untuk memulai belajar konsep dan prinsip-prinsif tertentu adalah dengan mengkonstruksi sendiri konsep dan prinsip yang dipelajari. Ini berarti siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya untuk melakukan eksplorasi, manipulasi, membuat pertanyaan dan melakukan eksperimen.
(sekema pemikiran Jerome Burner)
2.      Jhon Piaget

www.google.com

       Menurut piaget bahwa belajar adalah proses interaksi anak didik dengan lingkungan yang selalu mengalami perubahan dan dilakukan secara terus—menerus dengan adanya interaksi maka fungsi intelek semakin berkembang. Menurut piaget bahwa pengetahuan itu dibangun berdasarkan pengetahuannya sendiri.[3]
 
 
 
Gambar pengenalan konsep Menurut piaget
3.      Lev Vygotsky (1896-1934)

                                                                              (www.bing.com)

       Lev Vygotsky memiliki pandangan tentang pentingnya pengaruh sosial-budaya tergadap perkembangan anak-anak sesuai dengan pendapat mutakhir mengaenai pentingnya mengevaluasi kontekstual didalam belajar. salah satu konsep beliau yang paling terkenal yaitu Zone Of Proximal Development (ZPD) yang merujukpada rentang tugas-tugas yang sulit bagi individu untuk dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalu bimbingan atau bantuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil.[4]
 
( sekema pemikiran vygostky)
D.  Analisis teori
Menurut teori psikologi kongnitif menyatakan bahwa :[5]
·         Belajar adalah sebuah fenomena mental internal yang mungkin dan mungkin juga tidak tercermin dalam prilaku.
·         Fokus penyelidikan pada proses-proses kongnitif
·         Prinsip pembelajaran menjeleskan bagaimana orang memproses secara mental informasi yang mereka terima dan mengonstruksi pengetahuan dan pengalaman-pengalaman mereka.
·         konsekuensi prilaku bukan fokus prilaku utama
·         pembelajaran dan prilaku dikontrol terutama oleh proses-proses kongnitif didalam individu
·         Implikasi-implikasinya dalam bidang pendidikan berfokus pada bagaimana kita dapat membantu siswa untuk memproses informasi dengan cara-cara yang efektif dan mengkonstruksi pengetahuan yang akurat dan lengkap tentang materi dikelas





Firman ALLAH SWT sebagai berikut:
 فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ .
Artinya:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi,tetapi Allah memberi petunjuk pada orang yang dikehendaki-Nya,dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk  (Q.S Al-qashash:28:25)[6]




BAB II

RANCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.    Identitas Siswa
Satuan pendidikan : MAS Al-khairiyah Rancaranji
Mata pelajaran       : FISIKA
Materi pokok         : Usaha dan Energi
Nama                     : Siti Nasifah
Kelas/Semester      : XI IPA/Satu
Umur                      : 16 tahun
Alokasi waktu        : 1 jam 30 menit
B.  Standar kompetensi
1.Menerapkan konsep usaha dan energi
C.  Kompetensi dasar
1.      Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi serta dapat menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari
D.  Tujuan pembelajaran
1.      Mempersiapkan materi yang akan dipelajari tentang usaha dan energi (C5). perkembangan kongnitif
Alasan : agar peserta didik terbiasa mandiri dalam mengerjakan suatu hal tanpa adanya rangsangan serta prilaku menjadi semakin biasa diatur sendiri (sesuai dengan teori kongnitif sosial).[7] perkembagan psikomotorik
2.      Memulai pembelajaran dengan doa (P2)
Alasan : agar peserta didik memiliki nilai religious yang baik serta ilmu yang dipelajari bermanfaat bagi dirinya dan orang lain disekitarnya.
3.      Mengawali pembelajaran dengan motivasi. (P2).
perkembangan psikomotorik
Alasan : motivasi meningkatkan prakarsa( inisiasi) dan kegigihan terhadab berbagai aktifitas.[8]
4.      Menyatakan pendapat terhadap materi yang akan disampaikan mengenai Usaha dan Energi (A3).
 perkembangan konsep diri
Alasan : agar peserta dapat menilai terhadap suatu hal, hal ini berpengaruh terhadap pola konsep diri seorang siswa.[9]
5.      Ikut serta dalam permainan usaha dan energi (A3).
Perkembangan emosi
Alasan: Agar siswa menyadari bahwa kondisi emosionalnya tanpa menjadi terperangkap.[10]
6.      Mempraktekan jenis contoh usaha dalam fisika (P3)  perkembangan nilai ,moral dan sikap
Alasan : dengan mempraktekan siswa mapu memiliki sikap percaya diri  dan bekerjasa dengan yang lain sehingga menumbuhkan pola nilai, moral dan sikap yang sesuai dengan kaidah yang baik.
7.      Menciptakan gambar yang  berkaitan tentang contoh materi usaha dalam fisika (P7).
 kreativitas
8.      Meramalkan antara kesesuain gambar materi usaha (c4). perkembangan intelejensi
9.      Setiap siswa menyebutkan jawab teka-teki dan permainan tentang materi usaha dan energi. (c1)
Alasan. cara mengatasi lupa dan jenuh  karena dengan adanya teka-teki di akhir pelajaran siswa mampu untuk mengingat pelajaran yang sudah berlalu serta terhibur dengan permainan. Biasanya siswa cenderung lebih mengingat suatu jika hal itu membuat pikiran siswa nyaman dan menyenangkan (Hasil penelitian: 2014)











BAB III
PENERAPAN RPP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
USAHA DAN ENERGI
A.    USAHA
       Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal usaha.Apakah usaha itu?. Usaha yang berarti mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan atau kerja yang dilakukan orang atau mesin. Sementara, definisi usaha dalam fisika berarti sebagai perkalian antara besar gaya yang menyebabkan benda berpindah dengan besar perpindahan benda yang searah benda tersebut.[11] contohnya kuda berlari.


                      Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut
                       F= W.S
                               keterangan:
                               w : usaha (J)
                               F : gaya yang beraksi pada benda (N)
                               s : jarak pergeseran (m)
        Contoh usaha yakni:
1.      Gaya dan perpindahan searah
2.      Gaya dan perpindahan membentuk sudut
3.      Gaya dan perpindahan berlawanan arah
4.      benda jatuh bebas
B.  ENERGI
       Apakah itu energy ? Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi selalu berkaitan dengan hukum kekekalan energi yang berbunyi “ energi tidak dapat diciptakan dan dimusnakan melainkan hanya dapat diubah bentuknya”. Perubahan energi terjadi ketika melakukan usaha misalnya ketika anda mengangkat panic air dari tungku pemanas
.
                                                                   www.google.com

a.       Energi Potensial
       Energi potensial diartikan sebagai energi yang dimiliki (disimpan) benda karena keadaan atau kedudukan (posisinya), misalnya energi pegas (per), energy ketapel, energi busur,energy air terjun,energy kimia (energy minyak bumi dan energy nulkir) dan sebagainya.
1.      Energi potensial gravitasi



                                 
Coba perhatikan gambar diatas. Lalu apa yang dimaksud dengan energi potensial?. Energi potensial adalah energy yang dimiliki benda karena kedudukan ketinggiannya dari benda lain. Secara matematis dapat ditulis sebagai beriku
EP= m.g.h
keterangan:
EP : energi potensial grafitasi (N)
m  : massa benda (kg)
g   : percepatan gravitasi (m/s2)
h   : ketinggian terhadap acuan (m)
Lembar kegiatan untuk siswa ini, diberikan kepada siswa setelah guru mendemonstrasikan ke murid dan faham akan hal tersebut.
a.       Tujuan
Dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi energi potensial gravitasi.
b.      Alat dan bahan
1)      sebuah bejana atau Loyang
2)      plastisi atau tanah lia
3)      tiga butir kelereng
c.       Langkah kerja
1)      Jatuhkan dua buah kelereng yang sama ukuran dan masanya ke dalam bejana yang telah diisi plastisin!
2)      Ukurlah kedalaman bekas lekukan yang dihasilkan oleh tumbukan dua kelereng  pada permukaan plastisin!.
3)      Jatuhkan kedua kelereng tadi, namun dari ketinggian yang berbeda!.
4)      Ukurlah kedalaman bekas lekukan yang dihasilkan oleh tumbukan kedua benda paada permukaan plastisin!
5)      Ulangi langkah kerja 1 sampai 4 namun menggunakan 2 kelereng yang berbeda masanya.
6)      Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini!



             b.      Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknnya. 
secara       
matematis dapat dirumiskan sebagai berikut:
EK =  mv2
Setelah guru menjelaskan dan berinteraksi dengan murid maka guru memberikan lembar kegiatan guna mengeksplorasi pemikiran anak didik. lembar kerja ini diberikan setelah guru mendemonstrasikan kepada murid tentang apa yang dipraktikan untuk energi kinetik.
a.       Tujuan
Dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi energi potensial gravitasi
b.      Alat dan Bahan
1.      Dua buah papan rata yang permukaannya halus
2.      Sebuah buku tebal
3.      Dua buah bola dengan masa berbeda
4.      Dua buah kotak karton ( rusuk kira-kira 5 cm) dengan satu ujungnya terbuka
5.      Sebuah mistar pelaastik.
c.       Langkah Kerja
1.      Letakkan kedua papan sejajar satu sama lain dilantai, degan jarak pisah kira-kira 15 cm.!
2.      Naikkan Salah dari tiap papan dengan mengganjalnya dengan sebuah buku tebal, sehingga tiap papan menjadi bidang miring !
3.      Letakkan tiap kotak didasar bidang miring sedemikian hingga ujung terbuka kotak dapat menagkap bola baja yang meninggalkan bidang miring.
4.      Buatlah tabel dibawah ini,

Keterangan
Jarak tempuh kotak ketika ditabrak
Bola ringan
Bola berat
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Total
Jarak rata-rata


5.      Letakkan sebuah mistar yang merintangi sebuah bidang miring didekat puncak dekat bidang miring, kemudian letakkan sebuah bola pada setiap bidang miring tepat dibelakang mistar !
6.      Angkatlah mistar secara cepat untuk membebaskan kedua bola pada saat bersamaan!
7.      Ukur dan catatlh jarak yang ditempuh oleh kotak setelah ditabrak bola pada tabel yang telah anda siapkan!
8.      Kembalikan kotak pada posisi awalnya didasar bidang miring dan ulangi langka ke 5,6,7 paling sedikit 3 kali!
9.      Hitunglah jarak rata-rata yang ditempuh oleh kotak!
10.          buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan ini









                   
DAFTAR PUSTAKA

Abror,Rahman.1993.Psikologi pendidikan.Yogya: Tiara wacana
Nata, Abuddin.2009.Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran.Jakarta.:  Kencana Prenada Media Grup.
Ormord,Jenne Ellis. 2008. Psikologi Pendididikan Membantu Siswa Tumbuh Dan Berkembang Jilid 2.Jakarta : Erlangga
Purwanto, M.Ngalim.1990.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Pt.Remaja Rosdakarya
Sarwono W. Sarlito.2003. Pengantar Psikologi Pendidikan.Jakarta : Bulan Bintang
          Slavin,Robert.2008. Psikologi Pendidi


[1] Prof.Dr.H. Djali, Psikologi pendidikan, (Jakarta  : PT. Bumi Aksara, 2006),h.76
[2] Jhon w. santrock, Remaja,(jakarta : Erlangga, 2007), h.123
[3] Prof.Dr.H. Abuddinata Nata, M.A, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Grup,2008),h.100.
[4] Op.cit,h.132
[5] Jeanne Ellis Ormord, Psikologi Pendidikan Membantu siswa Tumbuh Dan Berkembang Edisi ke Enam Jilid  2 (Jakarta: Erlangga,2008),h.52
[6] Op.cit.h.101.
[7] ibid,h.6
[8] ibid,h.59
[9] Lok.cit,201
[10]  Lok cit.h .203
[11] Setya Nurachmadani, Fisika 2 Untuk Tingkat SMA /MA XI,( Jakarta: Pusat Perbukuan Department Pendidika Nasional,20009), H.100.